Baru saja pemerintah mengumumkan darurat Corona Covid-19. Karyawan, pebisnis dianjurkan untuk bekerja dari rumah.
Bekerja dari rumah memiliki beberapa tantangan yang harus diantisipasi untuk meminimalisir efek holiday dan keadaan yang tidak produktif.
Berikut beberapa tantangan bekerja dari rumah:
Banyak karyawan jarak jauh bekerja dari rumah, yang berarti gangguan non non teknis pekerjaan kantor yang cukup kompleks (mencuci piring, cucian, memotong halaman rumput yang belum dipotong, mungkin anak-anak dan pasangan Anda), terlalu mudah untuk beralih fokus.
Selain itu, tidak ada pertanggungjawaban untuk menjauhkan karyawan dari sosial media dan kumpul kumpul menghabiskan waktu.
Pertimbangkan untuk menggunakan perangkat lunak pelacakan pekerjaan dan waktu berbasis kanban, yang memungkinkan Anda mencatat waktu yang dihabiskan untuk berbagai tugas atau kategori tugas.
Seperti buku harian pekerjaan atau sticky notes , tindakan pelacakan waktu dan koordinasi planning, doing, dan done dapat membuat Anda lebih tahu ke mana arah jam kerja Anda walaupun dirumah.
Karyawan mungkin khawatir bahwa atasannya berpikir beliau tidak bekerja karena berada di luar lokasi lokasi, sehingga perusahaan akan berpikir memberikan kompensasi yang berlebihan untuk sesuatu yang mirip "Holiday".
Untuk itulah diperlukan tool kerja kolaboratif, cukup dengan internet dapat melakukan kolaborasi pekerjaan, bagaimana To Do dan doing minggu ini, due date, stakeholder yang terlibat , dan apa saja task yang sudah completed.
Saat Anda tidak berada dalam arus lalu lintas di kantor, Anda akan kehilangan makan siang, kopi, atau curah pendapat spontan secara spontan.
Sehingga kadang-kadang Anda merasa tidak mendapatkan gambar lengkap atau seperti orang terakhir yang mengetahui tentang update terakhir berbagai hal.
Untuk itu diperlukan kolaborasi internal ala sosial media yang dapat memberikan jawaban instan terhadap status pekerjaan dalam suatu workspace.
Simak Juga:: Kenali Pentingnya Digital Transformation untuk Perusahaan
Tentang Kolaborasi Kerja Ala Sengkuyung
Unit paling dasar (Basic) untuk mengatur informasi di Sengkuyung adalah kartu (card). Jika dibayangkan sebuah kartu seperti post-it note/sticky notes yang dapat Anda tempel di dinding.
Dalam bentuknya yang paling sederhana, tidak seperti sticky notes yang hanya memiliki judul di bagian depannya, dengan Sengkuyung Anda dapat menambahkan lebih banyak data di belakangnya: deskripsi detail terperinci, Due date, person in charge, komentar, lampiran file, label, suara, daftar periksa, dan workflow untuk approval dll.
Kartu disusun dalam daftar (List) . Memindahkan kartu dari Daftar ke Daftar mencerminkan posisi atau statusnya dalam alur kerja Anda. Semua Daftar dalam satu proyek disusun secara visual ke dalam papan (Board).
Anda dapat memiliki banyak papan, satu untuk masing-masing dari berbagai proyek Anda.
Sengkuyung adalah sticky notes versi digital. Kekuatan kolaborasi kerja ala Sengkuyung akan menjadi lebih jelas ketika kita melihat contoh kehidupan nyata pertama.
Use Case Umum Sengkuyung
#1 Status proyek dan pelacakan hambatan untuk Executive Perusahaan
Jika Anda memimpin rapat pembaruan status proyek mingguan, status proyek ini dan pelacakan kendala, Sengkuyung workspace dapat digunakan untuk mengatur rapat.
Ketika hambatan (Obstacle) baru dilaporkan, segera dapat ditambahkan ke daftar Obstacle baru. Tambahkan detail tentang masalah dalam deskripsi card, dan tetapkan individu yang bertanggung jawab untuk menyelesaikan masalah atau memberikan laporan tindak lanjut.
Tambahkan tanggal jatuh tempo ke card untuk memastikan masalah diselesaikan sebelum mereka membuat dampak berjenjang.
Lacak item yang dihambat yang perlu Anda tindak lanjuti. attach dan buat persuratan didalam workspace Sengkuyung, Watch card tertentu yang menjadi prioritas Anda.
Tinjau card dengan tim selama setiap pertemuan untuk membahas status, masalah, dan resolusi.
#2 Organise Software Development Lifecycle (SDLC)
SDLC (Software Development Life Cycle, Siklus Hidup Pengembangan Sistem) atau Systems Life Cycle (Siklus Hidup Sistem), dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak, adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut.
Konsep ini umumnya merujuk pada sistem komputer atau informasi.
SDLC terdiri dari tahap-tahap: rencana(planning),analisis (analysis), desain (design), implementasi (implementation), uji coba (testing) dan pengelolaan (maintenance).
Proses ini adalah proses berkelanjutan yang memerlukan manajemen proyek.
Sengkuyung sangat efektif untuk proses ini. Create Board, Create List berisi list To-Do, In-Progress, Done untuk masing masing tahap SDLC.
Memonitor kinerja system analyst, business analyst, developers, UI/UX dan stakeholder lainnya didalam satu platform.
Kumpulan Sticky notes dalam SDLC yang sudah menjadi card dan sub card tahap tahap SDLC, di dalam Card ada ada masing masing task, PIC, Due, date danlainnya.
Meeting SDLC menghasilkan rencana (To-Do), tim developer bekerja (Doing) , setelah bekerja move ke Done list, di monitor oleh seluruh stakeholder.
#3 Sales CRM pipeline
Dengan memindahkan manajemen lead CRM ke Sengkuyung, penjualan dan tim marketing dapat berkolaborasi menambahkan kartu untuk prospek baru.
Hal ini meningkatkan kolaborasi antara kedua departemen dan memastikan kontak dihubungi.
Karena Sengkuyung menyimpan riwayat terperinci untuk setiap kartu, mudah bagi tenaga penjualan, tim pemasaran, dan pemimpin perusahaan untuk meninjau kembali card, kapan saja untuk melihat pencapaian apa yang terjadi, serta status / hasil komunikasi.
Content creation and publishing Membuat konten untuk media cetak atau digital memerlukan kolaborasi antara berbagai departemen, approval, dan bahkan mungkin kolaborasi dengan vendor/freelancer.
Dengan board Sengkuyung , mudah untuk menetapkan pekerjaan ke tim yang berbeda dan pekerja jarak jauh, memastikan bahwa setiap orang memiliki informasi yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan mereka ketika tiba.
Sengkuyung juga dilengkapi dengan workflow approval system yang sangat berguna untuk corporate humas dan public relation
#4 Content creation and publishing
Membuat konten untuk media cetak atau digital memerlukan kolaborasi antara berbagai departemen, approval, dan bahkan mungkin kolaborasi dengan vendor/freelancer.
Dengan board Sengkuyung, mudah untuk menetapkan pekerjaan ke tim yang berbeda dan pekerja jarak jauh, memastikan bahwa setiap orang memiliki informasi yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan mereka ketika tiba.
Sengkuyung juga dilengkapi dengan workflow approval system yang sangat berguna untuk corporate humas dan public relation.
Bisnis modern memiliki banyak proyek yang terjadi sekaligus.
Anda memiliki tugas melakukan riset pasar, pengembangan produk digital, pemasaran konten, media sosial, support pelanggan, Perencanaan pertumbuhan.
Semua proyek ini membutuhkan manajemen kolaborasi yang berkelanjutan.
Dan memiliki alat yang tepat membuat semuanya jauh lebih mudah.
Email dan telephone terbukti kurang efektif dengan mobilitas kerja multi dimensi sekarang ini.
Sengkuyung adalah alat yang tepat untuk menghadapi tantangan kolaborasi kerja mobile dari rumah dengan kenyamanan. Selamat bekerja dari rumah dan jaga kesehatan Anda!
Simak Juga:: Perbedaan Agile dan Waterfall: Mana yang Lebih Cocok?
Silahkan hubungi Deltadata lebih lanjut untuk mendapatkan informasi terbaru, melalui email berikut: marketing@deltadatamandiri.com