Dalam manajemen suatu proyek, suatu perusahaan perlu memutuskan untuk menggunakan metode tertentu supaya tujuan bisa tercapai sesuai target. Contoh metode yang kerap perusahaan pakai adalah agile dan waterfall.
Lantas apa perbedaan agile dan waterfall? Kedua metode ini memang terkenal di bidang manajemen proyek. Cari tahu penjelasan selengkapnya berikut ini!
Metode waterfall dan metode agile adalah dua metode yang umum perusahaan pakai untuk mengerjakan sebuah proyek.
Namun, sebelum membahas mengenai perbedaan kedua metode ini, Anda perlu memahami pengertian dari masing-masing metode itu sendiri.
Melansir Workfront, metode waterfall merupakan sebuah approach dalam manajemen proyek yang menekankan pada perkembangan secara urut mulai awal hingga akhir proyek, layaknya aliran air terjun.
Metode yang sering para engineer pakai ini lebih berorientasi pada perencanaan yang cermat, dokumentasi yang rinci, serta eksekusi yang berurutan. Oleh karena itu, metode ini juga terkenal dengan sebutan metode tradisional.
Fase-fase umum dalam metode waterfall meliputi kebutuhan, desain, implementasi, verifikasi atau percobaan, serta penyebaran dan pemeliharaan.
Sedangkan, metode agile memiliki alur kerja yang lain.
Melansir Wrike, agile adalah sebuah metode manajemen proyek yang berjalan dengan cara membaginya menjadi beberapa fase.
Fase-fase tersebut di antaranya adalah penyusunan konsep, inisiasi dan analisis, desain, konstruksi dan coding, percobaan, dan implementasi.
Pada metode ini, pekerjaan yang telah terbagi pada masing-masing pemangku jobdesc akan berjalan secara bersamaan, mulai dari proses perencanaan, eksekusi, hingga evaluasi.
Oleh karena itu, kolaborasi yang kontinu merupakan hal penting dalam pelaksanaan metode yang satu ini.
Berdasarkan pengertian masing-masing metode di atas, beberapa perbedaan agile dan waterfall adalah sebagai berikut:
Simak Juga:: Manajemen Proses Bisnis: Definisi, Tahapan, dan Kelebihan
Setelah mengetahui perbedaan dari kedua metode tersebut, saatnya memilih metode yang paling tepat untuk perusahaan Anda.
Ada beberapa pertimbangan yang perlu Anda cermati ketika memilih suatu metode untuk menjalankan suatu proyek.
Beberapa hal yang perlu Anda perhatikan adalah kelebihan dan kekurangan masing-masing metode. Simak penjelasan berikut ini!
1. Metode Agile
Berikut ini kelebihan dari metode agile:
Berikut ini kekurangan metode agile:
2. Metode Waterfall
Berikut ini kelebihan dari metode waterfall:
Berikut ini kekurangan dari metode waterfall:
Berdasarkan poin-poin terkait kelebihan dan kekurangan masing-masing metode di atas, Anda bisa memutuskan metode mana yang cocok untuk Anda terapkan di proyek yang akan Anda kerjakan bersama tim.
Simak Juga:: Kenali Pentingnya Aplikasi Aset Manajemen untuk Perusahaan
Apabila Anda masih belum yakin sepenuhnya mengenai metode mana yang cocok untuk Anda pakai di proyek yang Anda kerjakan, Deltadata Mandiri hadir sebagai solusi.
Deltadata Mandiri menyediakan layanan konsultasi untuk kebutuhan proyek perusahaan Anda.
Berisi tim dengan kombinasi skill teknis, komunikasi, dan kemampuan analisis bisnis yang mumpuni, Deltadata Mandiri akan membantu Anda mengambil keputusan untuk proyek Anda kedepannya.
Tertarik untuk konsultasi mengenai perbedaan agile dan waterfall untuk proyek Anda? Hubungi tim Deltadata Mandiri sekarang juga!
Silahkan hubungi Deltadata lebih lanjut untuk mendapatkan informasi terbaru, melalui email berikut: marketing@deltadatamandiri.com
Simak Juga:: Mengenal Apa Itu Sistem Kanban dan Keuntungannya